Berikut kandungan berbahaya dari kotoran manusia (tinja) yang dapat membahayakan. Di antaranya:
- Mikroba. Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk bakteri koli-tinja. Sebagian diantaranya tergolong sebagai mikroba patogen, seperti bakteri Salmonela typhi penyebab demam tifus, bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera, virus penyebab hepatitis A, dan virus penyebab polio. Tingkat penyakit akibat kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia sangat tinggi. BAPPENAS menyebutkan, tifus mencapai 800 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan polio masih juga banyak dijumpai di Indonesia, walau di negara lain sudah jarang.
- Materi Organik. Kotoran manusia merupakan sisi dan ampas makanan yang tidak tercerna. Kotoran ini dapat berbentuk karbohidrat, dapat pula protein, enzim, lemak, mikroba dan sel-sel mati. Satu liter tinja mengandung materi organik yang setara dengan 200-300 mg BODS (kandungan bahan organik). Sekitar 75 persen sungai di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi tercemar berat oleh materi organik dari buangan rumah penduduk. Air sungai ciliwung memiliki BODS hampir 40 mg/L (empat kali lipat dari batas maksimum 10 mg/L). Kandungan BOD yang tinggi itu mengakibatkan air mengeluarkan bau tak sedap dan berwarna kehitaman.
- Telur Cacing. Seseorang yang cacingan akan mengeluarkan tinja yang mengandung telur-telur cacing. Beragam cacing dapat dijumpai di perut kita. Sebut saja, cacing cambuk, cacing gelang, cacing tambang, dan keremi. Satu gram tinja berisi ribuan telur cacing yang siap berkembang biak di perut orang lain. Penyakit anak “cacingan” adalah kejadian yang biasa di Indonesia. Penyakit ini kebanyakan diakibatkan cacing cambuk dan cacing gelang. Prevalensinya bisa mencapai 70 persen dari balita.
- Nutrien. Umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan senyawa fosfor (P) yang dibawa sisa-sisa protein dan sel-sel mati. Nitrogen keluar dalam bentuk senyawa amonium, sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat. Satu liter tinja manusia mengandung amonium sekitar 25 gram dan fosfat seberat 30 mg. Senyawa nutrien memacu pertumbuhan ganggang (algae). Akibatnya, warna air menjadi hijau. Ganggang menghabiskan oksigen dalam air sehingga ikan dan hewan lainnya mati.
Anda dapat perhatikan bahwa walaupun Jamban rumah telah memiliki setic tank khusus, tetapi karena tempat pembuangan tersebut tidak di sterilkan maka dapat membuat kandungan berbahaya yang terdapat pada tinja menjadi menyebar. Satu-satunya jalan adalah dengan membuat steril tempat pembuangan tinja dan meletakkan mikro organisme aktif yang akan melawan keempat kandungan berbahaya tersebut. Pada septic tank biogreen yang kami ciptakan, penyebaran kuman dan bakteri berbahaya tersebut dapat dicegah karena tempat pembuangan ini telah di isi mikro organisme aktif yang akan memusnahkan bakteri dan kuman yang jahat dari kotoran manusia (tinja)
SUMBER : LINK
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Beri Komentar dan di Share karna berguna juga bagi yang Lain