Showing posts with label HITUNG. Show all posts
Showing posts with label HITUNG. Show all posts

Menghitung RAB Pondasi plat jalur, Sloof , Kolom,

Menghitung RAB Pondasi plat jalur
Lagi ada tugas kuliah menghitung rencana anggaran biaya pondasi plat jalur, dengan soal seperti dibawah ini :
soal :
Hitung Rencana Anggaran Biaya pondasi plat jalur

Data teknis pekerjaan pondasi plat jalur
  1. Sloof ditengah plat 30/40
  2. Kolom 40/40 dengan jarak kolom 5m
  3. Sloof diatas pasangan batu bata 15/20
  4. Kedalaman pondasi -2 m dari peil lantai +/- 0.00
Hitung rencana anggaran biaya pondasi plat jalur ?
  1. Pengukuran Bouwplank
  2. Galian tanah pondasi
  3. Urugan pasir dengan ketinggian 0.10 m
  4. Lantai kerja dengan ketebalan 0.05 m
  5. Beton plat jalur dan kolom sloof 15/20
  6. Pekerjaan besi beton bertulang
  7. Pasangan batu bata 1 pc : 4 ps
  8. Pekerjaan plesteran
  9. Urugan tanah kembali
  10. Pembongkaran bouwplank kembali
Gambar pondasi plat jalur
Denah pondasi plat jalur

denah pondasi plat jalur


Potongan 1 penampang pondasi plat jalur
POTONGAN 1 PONDASI PLAT JALUR
Potongan 2 penampang pondasi plat jalur
potongan 2 pondasi plat jalur
Harga Satuan DKI Jakarta Untuk perhitungan pondasi plat jalur
  1. Bouwplak = Rp. 38.833,00
  2. Bongkar bouwplank = Rp. 3.222,00
  3. Galian tanah pondasi= Rp. 34.321,00
  4. Urugan pasir  = Rp. 192.456,00
  5. Lantai kerja t= 5cm beton 1pc:3ps:4kr  = Rp. 60.531,00
  6. Beton dengan koral untuk plat jalur kolom, kolom dan sloff 15/20= Rp. 752.964,00
  7. Pasangan batu bata 1pc:4ps = Rp. 167.611,00
  8. Plesteran 1pc:4ps = Rp. 36.115,00
  9. Urugan tanah kembali= Rp. 21.268,00
  10. Pembesian polos berat 175 kg= Rp. 2.183.176,00
  11. Bekisting beton = Rp. 892.071,00
jawaban :
untuk lebih membayangkan bagaimana bentuk pondasi kita buat gambar pondasi plat jalur nya pakai 3d max
pondasi plat jalur 3d
selanjutnya menghitung Rencana anggaran biaya pondasi plat jalur
Menghitung Volume pekerjaan pondasi plat jalur
Menghitung Volume pekerjaan pondasi plat jalur
1. Pengukuran Bouwplank
Volume pekerjaan bouwplak = 10.20 m + 2 m + 2 m = 14.20 m
2. Galian tanah pondasi
Volume Pekerjaan galian tanah pondasi = (( (2 m + 2.8 m ) x 2 m ) /2) x 10.20 m = 48.96 m³
3. Urugan pasir dengan ketinggian 0.10 m
Volume Pekerjaan Urugan pasir = 2 m x 0.10 m x 10.20 m = 2.04 m³
4. Lantai kerja dengan ketebalan 0.05 m
Volume pekerjaan lantai beton = 2 m x 10.20 = 20.40 m²
2 m x 0.05 m x 10.20 m = 1.02 m³
5. Beton plat jalur dan kolom sloof 15/20
Volume pekerjaan beton plat jalur = ( ( 2 m x 0.15 m ) + (( 2 m + 0.4 m ) x 0.15 m ) / 2 ) + (0.10 x 0.4) x 10.20 = 5.304 m³
Volume beton sloof = ( 0.20 m x 0.15 m ) x 10.20 = 0.306 m³
Volume beton kolom = (( 0.4 m x 0.4 m x 1.45 m ) x 3 bh) – 0.306 = 0.39 m³
Total volume beton = ( 5.304 m³ + 0.39 m³ + 0.306 m³ ) = 6 m³
6. Pekerjaan besi beton ( 75 kg / m³ )
Volume pekerjaan besi beton = 6 m³ x 75 = 450 kg
7. Pasangan batu bata 1 pc : 4 ps
Volume Pekerjaan pasangan batu bata = 2 ( 4.60 m x 1.25 m ) = 11.5 m²
11.5 x 0.15 = 1.6725 m³
8. Pekerjaan Plesteran
Volume Pekerjaan plesteran pasangan bata= 2 x 11.5 m² = 23 m²
9. Urugan tanah kembali
Volume pekerjaan urugan tanah kembali = ( 48.96 – 2.04 – 1.02 – 6 – 1.6725 ) = 38.2275 m³
10. Pembongkaran bouwplank kembali = 10.20 m + 2 m + 2 m = 14.20 m
Volume pekerjaan pembongkaran bouwplank =
Menghitung anggaran biaya pekerjaan pondasi plat jalur
Anggaran biaya pekerjaan dihitung dengan rumus
Biaya = volume x harga satuan
1. Pengukuran Bouwplank
Harga satuan = Rp. 38.833,00
Volume pekerjaan = 14.20 m
Total Harga pekerjaan bouwplak = 14.20 m x Rp. 38.833,00 = Rp. 551.428,60
2. Galian tanah pondasi
Harga satuan = Rp. 34.321,00
Volume pekerjaan = 48.96 m³
Total harga Pekerjaan galian tanah pondasi = 48.96 m³ x Rp. 34.321,00 = Rp. 1.680.356,00
3. Urugan pasir dengan ketinggian 0.10 m
Harga satuan = Rp. 192.456,00
Volume pekerjaan = 2.04 m³
Total harga Pekerjaan Urugan pasir = 2.04 m³ x Rp. 192.456,00 = Rp. 392.610,20
4. Lantai kerja dengan ketebalan 0.05 m
Harga satuan = Rp. 60.531,00
Volume pekerjaan = 20.40 m²
Total harga pekerjaan lantai beton = 20.40 m² x Rp. 60.531,00 = Rp.1.234.832,00
5. Beton plat jalur dan kolom sloof 15/20
Harga satuan = Rp. 752.964,00
Volume pekerjaan = 6 m³
Total harga pekerjaan beton = 6 m³ x Rp. 752.964,00 = Rp.4.517.784,00
6. Pekerjaan besi beton ( 75 kg besi / 1 m³ beton )
Harga satuan = Rp. 2.183.176,00 / 75 kg
Volume pekerjaan beton = 6
Total harga pekerjaan besi beton = 6 x Rp. 2.183.176,00 = Rp.13.099.056,00
7. Pasangan batu bata 1 pc : 4 ps
Harga satuan = Rp. 167.611,00
Volume pekerjaan = 11.5 m²
Total harga Pekerjaan pasangan batu bata = 11.5 m² x Rp. 167.611,00 = Rp.1.927.527,00
8. Pekerjaan plesteran
Harga satuan = Rp. 36.115,00
Volume pekerjaan = 13 m²
Total harga Pekerjaan pasangan batu bata = 13 m² x Rp. 36.115,00 = Rp.469.495,00
9. Urugan tanah kembali
Harga satuan = Rp. 21.268,00
Volume pekerjaan = 38.2275 m³
Total harga pekerjaan urugan tanah kembali = 38.2275 m³ x Rp. 21.268,00 = Rp.813.022,50
10. Pembongkaran bouwplank kembali
Harga satuan = Rp. 3.222,00
Volume pekerjaan = 14.20 m
Total harga pekerjaan pembongkaran bouwplank = 14.20 m x Rp. 3.222,00 = Rp. 45.752,00
Rekapitulasi Rencana anggaran biaya pondasi plat jalur
1. Pengukuran Bouwplank = Rp. 551.428,60
2. Galian tanah pondasi = Rp. 1.680.356,00
3. Urugan pasir dengan ketinggian 0.10 m = Rp. 392.610,20
4. Lantai kerja dengan ketebalan 0.05 m = Rp. 1.234.832,00
5. Beton plat jalur dan kolom sloof 15/20 = Rp. 4.517.784,00
6. Pekerjaan besi tulangan = Rp.13.099.056,00
7. Pasangan batu bata 1 pc : 4 ps = Rp. 1.927.527,00
8. Pekerjaan plesteran = Rp. 469.495,00
9. Urugan tanah kembali = Rp. 813.022,50
10. Pembongkaran bouwplank kembali = Rp. 45.752,00
Jumlah = Rp.24.731.863,00
PPN 10 % = Rp. 2.473.186,00
Jumlah total = Rp.27.205.050,00
Di bulatkan = RP.27.210.000,00
Terbilang ( Dua puluh tujuh juta dua ratus sepuluh ribu rupiah)

sumber : http://www.ilmusipil.com/menghitung-rab-pondasi-plat-jalur

Cara menghitung luasan atap bangunan

Cara menghitung luasan atap bangunan


Atap merupakan bagian penting dari rumah, sebagai pelindung terhadap panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah.
Beberapa bentuk atap seperti :    * Atap Pelana
    * Atap Perisai / Limas (contoh : joglo)
    * Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)
    * Atap Doom (contoh : kubah masjid)
    * Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)


Beberapa bahan penutup atap seperti :
    * Atap Ringan, contoh : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat
    * Atap Sedang, contoh : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu
    * Atap Berat, contoh : Dak Beton Cor


Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut roboh akibat terjadi gempa bumi.
Banyak yang belum tahu. Cara nenghitung luasan atap ?Ini ada Tip praktis untuk atap flat, limas, pelana dan perisai.
1. Cara menghitung luasan atap Flat datar.Biasanya dipakai untuk dak beton cor
Rumus :Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar
Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8mLuasan atapnya adalah= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m= (7.6m x 11.6m)= 88.16 m2
2. Cara menghitung luasan atap limas / perisai / pelana.Luasan atap dihitung dalam satuan m2
Rumus :Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos(z)dimana : z adalah sudut kemiringan atap
Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8mSedang sudut kemiringan atap 30 derajat.Luasan atapnya adalah= ((6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m) / (Cos 30)= (7.6m x 11.6m) / (Cos 30)= 88.16 m2 / 0.866= 101.7984 m2
Catatan :Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap yang berbentuk campuran perisai dan pelana.
Semoga bermanfaat.

Search This Blog