SOLO – Pemakaian Penerangan Jalan Umum (PJU) Pinter di kota Solo diyakini dapat menghemat listrik hingga 4,5 MW. Sistem penerangan yang terkontrol terpusat dan aptif terhadap waktu dan cuaca membuat energy yang dikonsumsi PJU Pintar lebih efisien. Efisensi diperoleh melalui peredupan atau dimming sesuai kebutuhan serta mencegah rugi daya non teknis.
“ Ada beberapa keuntungan yang didapat dari penerapan PJU Pintar, kalau semua 17.000 titik diganti dengan PJU Pintar, maka akan bisa menghemat kira-kira 4,5 MW, itu tentunya bisa akan bisa menghemat anggaran tentunya per tahun tanpa mengurangi kenyaman masyarakat,” ujar Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, Jumat (24/01/2014).
Sistem PJU Pintar nantinya akan dipasang di kurang lebih 17.000 titik PJU kota Surakarta secara bertahap. Dengan adanya sistem ini, biaya listrik PJU dapat dihemat sampai 65%. Penghematan tersebut dengan jalan mengganti lampu yang terpasang saat ini (misal merkuri) yang mempunyai efisiensi rendah dengan lampu yang efisiensi lebih tinggi (misal lampu HPS, LED, atau induksi). Penggantian ini diperkirakan dapat menghemat sampai dengan 50%. Penggantian dapat berupa dari lampu 400W ke 250W dan lampu 250W menjadi 125W dengan kualitas terang yang sama.
Penghematan anggaran yang ada dapat, dipergunakan untuk membiayai pembangunan-pembangunan infrastruktur yang lain, lanjut Susilo.
Dengan segala kelebihan dan keuntungan yang dihasilkan, Wamen mengharapkan program penghematan pemakaian listrik di jalan-jalan umum ini bisa diterapkan didaerah daerah lainnya.” Jadi ini merupakan program masa depan guna mengurangi pemakaian listrik untuk menghemat anggaran,” imbuh Susilo.
Provinsi DKI Jakarta merupakan target pemerintah untuk menghasilkan penghematan dengan PJU Pintar karena jumlah titik yang menjadi target penghematan mencapai 400.000 titik lampu, berbeda jauh dengan di Kota Solo yang hanya sebanyak 17.000 titik.
Hasil ujicoba yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (P3TKEBT) menunjukkan, selama tujuh bulan penelitian didapat hasil bahwa penghematan dari Penerangan Jalan Umum (PJU) 2.042 GWh/ tahun setara 2 triliun rupiah/tahun atau mengurangi beban puncak sebesar 466 MW.
Sistem PJU Pintar yang dipasang oleh Balitbang ESDM di Provinsi DKI Jakarta meredupkan lampu jalan pada pukul 23.00 hingga pukul 04.30 WIB, dengan mekanisme ini pemakaian daya akan berkurang hingga 30%. Apabila skema ini diterapkan pada seluruh PJU yang ada di DKI Jakarta, estimasi penghematan energi mencapai 183 GWh per tahun atau sebesar 169,78 miliar rupiah per tahun. (SF)
sumber : http://www.esdm.go.id/
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Beri Komentar dan di Share karna berguna juga bagi yang Lain